Rabu, 04 November 2015

GEOLOGI PULAU KALIMANTAN

Tugas Geologi Indonesia
GEOLOGI PULAU KALIMANTAN
Tugas ini diajukan untuk memenuhi tugas geologi Indonesia

KELOMPOK V
Ismin
Ahmad Husain
Virga Nabila Lige
Usni Rahmawati
Wa Ode Ilate



Dosen Pengampuh
INTAN NOVIANTARI MANYOE, S.Si., M.T

PRODI S1 PENDIDIKAN GEOGRAFI 
JURUSAN ILMU DAN TEKNIK KEBUMIAN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN PENGTAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
 2015


SUMBER DAYA GEOLOGI PULAU KALIMANTAN

1.      Batubara

Batubara
Proses Terbentuknya Batubara Kalimantan
Batubara adalah batuan sedimen, yang merupakan bahan bakar hidrokarbon, yang terbentuk dari tumbuhan dalam lingkungan bebas oksigen yang terkena pengaruh panas serta tekanan yang berlangsung lama sekali. Secara garis besar batubara terdiri dari zat organik, air, dan bahan mineral.
Pembentukan endapan batubara yang terdapat di Indonesia umumnya terjadi dalam zaman Tersier. Penyebaran endapan batubara di Indonesia cukup meluas baik di Indonesia bagian barat maupun Indonesia bagian Timur. Kebanyakan terdapat di cekungan-cekungan batubara pada beberapa tempat di Pulau Sumatra dan di Pulau Kalimantan.
Kalimantan Selatan merupakan salah satu wilayah yang kaya akan lahan tambang, salah satunya batubara. Kawasan ini di kenal memiliki cadangan bahan tambang melimpah, khusunya batu bara. Sampai saat ini produksinya dapat mencapai 10% dari produksi total batubara nasional. Merebaknya tambang batu bara di “bumi Pangeran Antasari” Kalsel tersebut menimbulkan gairah di bidang ekonomi, dimana devisa terus saja mengalir dari hasil ekspor tambang itu dengan tujuan berbagai negara di dunia.
Pembentukan batubara dimulai sejak periode pembentukan Karbon (Carboniferous Period), dikenal sebagai zaman batubara pertama yang berlangsung antara 360 juta sampai 290 juta tahun yang lalu. Kualitas dari setiap endapan batubara ditentukan oleh suhu dan tekanan serta lama waktu pembentukan, yang disebut sebagai “maturitas” organik. Proses awalnya, endapan tumbuhan berubah menjadi gambut (peat), yang selanjutnya berubah menjadi batu bara muda (lignite) atau disebut pula batu bara coklat (brown coal). Batubara muda adalah batu bara dengan jenis maturitas organik rendah.
Keterdapatan Batubara Kalimantan
Batubara terdapat di daerah pulau Kalimantan yaitu khususnya Kota Baru dan S.Berau.
Kegunaan
Batu bara biasa dimanfaatkan dalam berbagai bidang kehidupan manusia, seperti :
1.      Pembangkit listrik
2.      Industri besi dan baja
3.      Pemanas ruangan
4.      Bahan bakar pembuatan semen
5.      Cetakan pasir (Molding sand)
6.      Pupuk
7.      Pabrik kertas
8.       Industri kimia
9.      Farmasi

2.      Emas

Emas
Proses Terbentuknya Emas Di Kalimantan
Daerah Malenggang, Balai Karangan, Kabupaten Sanggau, merupakan salah satu daerah penghasil emas di Provinsi Kalimantan Barat, daerah ini umumnya ditutupi oleh lapisan tanah penutup berwarna merah atau putih kekuningan dengan ketebalan sekitar 1,0 m sampai 5,0 m yang umumnya menutupi endapan aluvial mengandung emas dengan ketebalan bervariasi antara 0,5 m sampai 1,5 m terutama terdiri dari pasir kuarsa, fragmen batuan kuarsa, kwarsit, dan mineral zirkon, magnetit, turmalin, mineral berat lainnya, serta limonit. Batuan yang mendasari endapan emas aluvial terdiri dari batupasir kotor/grewacke dan batulempung.
Penambangan emas aluvial dan emas primer saat ini masih berlangsung, penambangan emas primer umumnya dilakukan dilokasi bekas tambang aluvial. Emas primer ditemukan pada batuan dasar endapan aluvial berupa batupasir dan batulempung pada kedalaman > 25 m, penambangan dilakukan dengan membuat lobang vertikal dan lobang horizontal mengikuti arah urat.
Umumnya ditutupi oleh lapisan tanah penutup berwarna merah atau putih kekuningan dengan ketebalan sekitar 1,0 m sampai 5,0 m. Endapan aluvial yang mengandung emas mempunyai ketebalan bervariasi antara 0,5 m sampai 1,5 m terutama terdiri dari pasir kuarsa, fragmen batuan kuarsa, kwarsit dan limonit, serta mineral zirkon, magnetit, turmalin dan mineral berat batuan sedimen berupa batupasir kotor/grewacke berwarna abu-abu tua kehijauan hingga hitam kehijauan, berbutir sedang hingga kasar, porositas jelek, bersudut tanggung, sorting jelek, sebagian mengandung pirit, urat halus kuarsa hingga 1,5 cm. dan batulempung berwarna abu-abu tua kehitaman, lengket dalam keadaan basah, lunak, sebagian masif dan juga mengalami perlipatan kuat, mengandung urat kuarsa, pirit, tembaga sekunder berupa malakit dan mengandung emas. Kedua batuan ini disebut “kong” yang merupakan batuan yang mendasari endapan aluvial.
Keterdapatan Emas di Kalimantan
Penyebaran endapan aluvial di daerah Malenggang sangat luas, potensi endapan aluvial yang mengandung emas tersebar setempat-setempat.
Kegunaan
Berikut ini adalah manfaat emas dalam kehidupan manusia:
1.      Perhiasan
2.      Kesehatan Gigi
3.      Perlengkapan Pesawat Ruang Angkasa
4.      Produksi Perangkat Elektronik
5.      Bahan Membuat Penghargaan
6.      Emas untuk Investasi
7.      Menjaga Kesehatan
8.      Terapi Kecantikan



3.      Minyak Bumi

Minyak Bumi
Proses terbentuknya minyak bumi
Endapan minyak bumi di Indonesia berhubungan erat dengan cekungan-cekungan sedimen tersier. Formasi batu pasir yang bersifat serpihan dan gampingan serta batuan vulkanik berfungsi sebagai batuan waduk atau penjebak. Dari cekungan-cekungan di Indonesia (60 cekungan), proses terbentuknya minyak bumi terjadi dan diperkirakan jumlah minyak yang dapat dimanfaatkan dari potensi yang ada mencakup 50 milyar barrel dan merupakan 25% dari seluruh cadangan yang diperkirakan.


Cekungan sedimen tersier di Indonesia dapat dibagi menjadi dua subcekungan, yaitu Cekungan Sedimen Tersier Wilayah Barat dan Cekungan Sedimen Tersier Wilayah Timur.
Cekungan Sedimen Tersier Wilayah Barat antara lain tersebar di sekitar Pulau Sumatra, Jawa, dan Kalimantan. Cekungan Sedimen Tersier Wilayah Timur terdapat di Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.
Tiga faktor utama dalam pembentukan Minyak dan gas bumi yaitu, bebatuan asal (source rock ), perpindahan hidrocarbon dari bebatuan asal menuju bebatuan reservoir dan ketiga adanya jebakan (entrapment ) geologis.
Komponen pendukung terbentuknya minyak bumi berasal dari organisme tumbuhan dan hewan berukuran sangat kecil yang hidup dilautan purba yang mati dan terkubur, kemudian tertimbun pasir dan lumpur didasar laut selama jutaan tahun membentuk lapisan yang kaya zat organik yang akhirnya akan membentuk batuan endapan (sedimentary rock ), proses ini akan terus berulang dimana satu lapisan akan menutupi lapisan sebelumnya selama jutaan tahun. Kemudian lapisan lautan tersebut ada yang menyusut dan berpindah tempat akibat pergeseran bumi

Keterdapatan minyak bumi di Kalimantan
            Minyak bumi terdapat di daerah Kalimantan yaitu di daerah S.Mahakam, dan P.Tarakan.

Kegunaan
1)      Gas Alam. Gas dari hasil distilasi yang dipergunakan untuk keperluan bahan bakar rumah tangga atau pabrik. Bahan bakar fosil berbentuk gas terutama terdiri dari Metana (CH4).
2)      Bensin. Bensin banyak digunakan sebagai bahan bakar kendaraan bermotor seperti sepeda motor. 
3)      Nafta . Nafta adalah material yang memiliki titik didih antara gasolin dan kerosin yang digunakan untuk : – Pelarut dry cleaning (pencuci) – Pelarut karet – Bahan awal etilen – Bahan bakar jet.
4)      Kerosin . Kerosin digunakan sebagai: - Minyak tanah - Bahan bakar jet dikenal dengan air plane - Bahan bakar motor Motor-motor yang menggunakan kerosin sebagai bahan bakar adalah : 1. Alat-alat pertanian (traktor). 2. Kapal perikanan. 3. Pesawat penerangan listrik kecil.
5)      Solar dan diesel. Solar adalah fraksi minyak bumi dengan titik didih antara 270- 350°C. Minyak Solar biasa digunakan sebagai bahan bakar untuk mesin diesel pada kendaraan bermotor seperti bus, truk, kereta api dan traktor . Solar dan diesel digunakan sebagai – Pada bahan bakar motor, diesel tipe besar (seperti Bus & Truk ) – Memproduksi uap – Mencairkan hasil perindustrian – Membakar batu – Mengerjakan panas dari logam.
6)      Minyak Pelumas. Pelumas adalah zat kimia, yang umumnya cairan, yang diberikan di antara dua benda bergerak untuk mengurangi gaya gesek. Pelumas berfungsi sebagai lapisan pelindung yang memisahkan dua permukaan yangberhubungan. Umumnya pelumas terdiri dari 90% minyak dasar dan 10% zat tambahan. Salah satu penggunaan pelumas paling utama adalah oli mesin yang dipakai pada mesinpembakaran dalam. Kegunaan minyak pelumas diantaranya mencegah karat dan mengurangi gesekan.
7)      Lilin Digunakan untuk penerangan, kertas pembungkus berlapis, lilin batik, korek api, dan bahan pengkilap seperti semir sepatu.
8)      Bitumen (Aspal) sering juga disebut bitumen. Aspal atau bitumen adalah suatu cairan kental yang merupakan senyawa hidrokarbon dengan sedikit mengandung sulfur, oksigen, dan klor.  Kegunaan aspal adalah untuk melapisi permukaan jalan.

4.      Intan

Intan
Proses Terbentuknya Intan di Kalimantan
Intan terbentuk karena adanya penekanan yang luar biasa, kemudian ada ledakan vulkanik yang luar biasa dan dibawah di dalam pipa kimberly.
Intan terbentuk pada kedalaman 100 mil (161 Km) di bawah permukaan bumi, pada batuan yang cair pada bagian mantel bumi yang memiliki temperature dan tekanan tertentu yang memungkinkan untuk merubah (mineral) carbon menjadi intan

Kebanyakan intan yang kita temukan sekarang merupakan hasil pembentukan proses jutaan-milyar tahun yang lalu, erupsi magma yang sangat kuat membawa intan-intan tersebut ke permukaan, membentuk pipa kimberlite, penamaan kimberlite berasal dari penemuan pertama pipa tempat intan berada tersebut di daerah Kimberley, Afrika Selatan.

Intan juga dapat ditemukan di dasar sungai sebagai endapan yang kita sebut sebagai endapan intan alluvial, pada dasarnya intan type alluvial juga berasal dari pipa Kimberlite purba yang kemudian mengalami proses geologi lanjutan berupa pengangkutan oleh air atau glacier yang berlangsung pada jutaan-milyar tahun yang lalu, sehingga intan-intan yang berasal dari pipa kimberlite tersebut terbawa bermil-mil jauhnya dari tempat asalnya dan kemudian terendapkan di dasar sungai.
Intan ditemukan di alam dalam bentuk batu yang masih kasar, sehingga harus melalui beberapa proses terlebih dahulu agar tercipta sebagai perhiasan yang berkilau untuk kemudian menjadi barang yang komersil.
Secara umum endapan utama intan berasosiasi dengan batuan ultrabasic khususnya batuan periodit, contohnya batuan yang kita kenal sebagai Kimberlite-pipe di Afrika Selatan.
Saat ini penduduk local Kalimantan Tengah menambang endapan intan alluvial mempergunakan peralatan dan metode yang masih sederhana. Intan yang terdapat dalam endapan alluvial biasanya terdapat bersama sejumlah mineral seperti korundum, rutile, brookite, quartz, emas, platinum dan pirit.
Pasir hitam yang terbentuk dari pencucian residu (disebut puya) terdiri dari : Titano magnetite, kromit, garnet, spinel, hyacinth, topaz, dan ruby.
Penyelidikan terhadap endapan intan sudah dilakukan sejak dulu tetapi masih belum mendapatkan hasil berupa penemuan endapan utamanya. Tetapi kesempatan bagi eksplorasi endapan utama dan alluvial masih ada dan dilakukan.
Keterdapatan Intan Di Kalimantan
Intan telah banyak ditambang dibanyak tempat di Pulau Kalimantan oleh penduduk sejak lama dan berkembang diberbagai tingkatan sampai sekarang. Intan dipotong dan dipoles/digosok di Martapura Kalimantan Selatan.
Kegunaan
  1. Perhiasan
Berikut ini pemanfaatan intan sebagai perhiasan :
  • Sebagai mata batu cincin
  • Liontin pada kalung
  • Hiasan pada gelang
  • Hiasan anting
  • Hiasan pada aksesoris lainnya, seperti kacamata, ikat pinggang dan tas tangan
2.      Koleksi
3.      Investasi
4.      Mendatangkan keberuntungan
5.      Menunjukkan status sosial
6.      Mengusir energy negative dan aura negative
7.      Symbol pernikahan



Referensi
Pdf.Potensi Bahan Galian Kalimantan.Diakses pada tanggal 26 Oktober 2015


Tidak ada komentar:

Posting Komentar