Tugas Geologi Indonesia
GEOLOGI PULAU PAPUA
Tugas ini diajukan untuk memenuhi tugas geologi Indonesia
KELOMPOK
V
Ismin
Ahmad Husain
Virga Nabila Lige
Usni Rahmawati
Wa Ode Ilate
Dosen Pengampuh
INTAN NOVIANTARI MANYOE, S.Si., M.T
PRODI S1 PENDIDIKAN GEOGRAFI
JURUSAN ILMU DAN TEKNIK KEBUMIAN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN PENGTAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2015
SUMBER DAYA GEOLOGI PAPUA
a.
Emas
Emas
Proses
terbentuknya emas
Mulai dari Miosen Tengah bagian tepi
utara Lempeng Australia di New Guinea sangat dipengerahui oleh karakteristik
penunjaman dari Lempeng Solomon. Pelelehan sebagian ini mengakibatkan
pembentukan Busur Maramuni dan Moon-Utawa yang diperkirakan berusia 18 – 7 Juta
Tahun. Busur Vulkanik Moon ini merupakan tempat terjadinya prospek emas sulfida
ephitermal dan logam dasar seperti di daerah Apha dan Unigolf, sedangkan
Maramuni di utara, Lempeng Samudera Solomon menunjam terus di bawah Busur
Melanesia mengakibatkan adanya penciutan ukuran selama Miosen Akhir.
Keterdapatan
emas di Papua
Daerah yang terdapat
emas di papua adalah mimika.
Kegunaa
1) Untuk
perhiasan
2) Cincin
3) Kalung
4) Anting
5) Gelang
6) juga
bisa buat medali
TEMBAGA Dan PERAK
Perak
Tembaga
Proses
terbentuknya tembaga
Fase
kedua magmatisme berupa diorit berkomposisi alkalin terlokalisir dalam Kelompok
Kembelangan pada sisi Selatan Patahan Orogenesa Melanesia Derewo yang berumur
Miosen Akhir sampai Miosen Awal. Magmatisme termuda dan terpenting berupa
instrusi dioritik sampai monzonitik yang dikontrol oleh suatu patahan yang
aktif mulai Pliosen Tengah sampai kini. Batuan-Batuan intrusi tersebut
menerobos hingga mencapai Kelompok Batugamping New Guinea, dimana endapan
porphiri Cu-Au dapat terbentuk seperti Tembagapura dan OK Tedi di Papua Nugini.
Tumbukan
Kraton Australia dengan Lempeng Pasifik yang terus berlangsung hingga sekarang
menyebabkan deformasi batuan dalam cekungan molase tersebut. Batuan terobosan
di Tembagapura berumur 3 juta tahun (McMahon, 1990, data tidak dipublikasikan),
sedangkan batuan terbosan OK Tedi berumur Pliosen akhir pada kisaran 2,6 sampai
1,1 juta tahun. Hasil Penelitian yang dilakukan oleh Nabire Bhakti Mining
terhadap 5 contoh batuan intrusi di Distrik Komopa menghasilkan umur antara 2,9
juta tahun sampai 3,9 juta tahun. Selama Pliosen (7 atau 1 juta tahun yang
lalu) Jalur lipatan papua dipengaruhi oleh tipe magma I suatu tipe magma yang
kaya akan komposisi potasium kalk alkali yang menjadi sumber mineralisasi Cu-Au
yang bernilai ekonomi di Ersberg dan Ok Tedi. Selama pliosen (3,5 - 2,5 JTL)
intrusi pada zona tektonik dispersi di kepala burung terjadi pada bagian
pemekaran sepanjang batas graben. Batas graben ini terbentuk sebagai respon
dari peningkatan beban tektonik di bagian tepi utara lempeng Australia yang
diakibatkan oleh adanya pelenturan dan pengangkatan dari bagian depan cekungan
sedimen yang menutupi landasan dari Blok Kemum. Menurut Smith (1990), Sebagai
akibat benturan lempeng Australia dan Pasifik adalah terjadinya penerobosan
batuan beku dengan komposisi sedang kedalam batuan sedimen diatasnya yang
sebelumnya telah mengalami patahan dan perlipatan.
Hasil
penerobosan itu selanjutnya mengubah batuan sedimen dan mineralisasi dengan
tembaga yang berasosiasi dengan emas dan perak. Tempat tempat konsentrasi
cebakan logam yang berkadar tinggi diperkiraakan terdapat pada lajur Pegunungan
Tengah Papua mulai dari komplek Tembagapura (Erstberg, Grasberg , DOM, Mata
Kucing, dll), Setakwa, Mamoa, Wabu, Komopa Dawagu, Mogo Mogo Obano, Katehawa,
Haiura, Kemabu, Magoda, Degedai, Gokodimi, Selatan Dabera, Tiom, Soba-Tagma,
Kupai, Etna Paririm Ilaga. Sementara di daerah Kepala Burung terdapat di
Aisijur dan Kali Sute. Sementara itu dengan adanya busur kepulauan gunungapi
(Awewa Volkanik Group) yang terdiri dari Waigeo Island (F.Rumai) Batanta Islamd
(F.Batanta), Utara Kepala Burung (Mandi & Arfak Volc), Yapen Island (Yapen
Volc), Wayland Overhrust (Topo Volc), Memungkinkan terdapatnya logam, emas
dalam bentuk nugget.
Keterdapatan
tembaga di Papua
Penambangan tembaga terdapat di
daerah Irian Jaya (Tembagapura).
Kegunaa
Tembaga
1) Kabel
2) industri
konstruksi
3) pesawat
terbang
4) Kapal
laut
5) Mesin2
pertanian
Kegunaan
Perak
1) Sebagai perhiasan selain emas
2) Sebagai Investasi
3) Sebagai ornament dan hiasan
4) Sebagai peralatan makan
5) Sebagai penghantar listrik, pengganti kawat tembaga
6) Sebagai Mata busi
7) Sebagai bahan baku pembuatan medali
8) Bahan baku pembuatan uang koin
9) Antimikroba dan dapat mencegah infeksi dan iritasi
MINYAK BUMI
Minyak Bumi
Proses
Terbentuknya
Cekungan
Pra-Tersier ini telah terbukti pada beberapa tempat sebagai cekungan dengan
potensi minyak dan gas bumi yang sangat besar (Gambar 1). Sebagai contoh, pada
Lapangan Tangguh ditemukan cadangan gas sebesar 19 TCFG (IHS, 2008 dalam
Satyana, 2013) pada Formasi Roabiba yang berumur Jura Tengah, pada lapangan
Abadi ditemukan cadangan gas sebesar 14 TCFG (IHS, 2008 dalam Satyana, 2013),
pada Cekungan Bonaparte ditemukan cadangan minyak dan gas pada Formasi Plover
yang berumur Jura Tengah, dan pada Papua New Guinea ditemukan cadangan minyak
dan gas pada Formasi Toro yang berumur Jura Tengah. Jika ditarik kesamaan umur,
formasi batuan yang mengandung minyak dan gas bumi pada Kawasan Timur
Indonesia, khususnya Pulau Papua dan Australia Bagian Utara terdapat pada
batuan yang berumur Jura Tengah. Hal ini membangkitkan harapan adanya cadangan
minyak dan gas bumi yang besar di Timur Indonesia.
Keterdapatan
minyak bumi di Papua
1)
Babo, Irian Jaya Barat. Propinsi
dengan luas daerah terbesar di Indonesia mempunyai luas daerah 410.660 km2. di
Irian Jaya Barat menghasilkan sebanyak 14.811 barrel per hari. Dengan rincian
6568 barrel kondensat + 8243 barrel minyak mentah. Pertambangan perminyakan di
Irian Jaya bagian Barat dikelola oleh Pertamina, Petrochina dan British
Petroleum. ketiga perusahaan ini mengelola Blok Tangguh, Salawati dan Kepala
burung.
2) Papua –
Sorong
3)
Klamano
Kegunaan:
- Gas Elpiji – Gas
elpiji adalah produk turunan minyak bumi yang diperoleh dari destilasi uap
pada suhu kurang dari -40 derajat celcius. Nama elpiji sebetulnya merupaka
singkatan dari LPG atau liquified petroleum gas yang berarti gas minyak
bumi yang dicairkan.
- Bensin -
Bensin adalah produk turunan minyak bumi yang diperoleh dari destilasi uap
pada suhu antara -1 sampai 180 derajat celcius.
- Pelumas -
Pelumas adalah produk turunan minyak bumi yang diperoleh dari destilasi
uap minyak bumi pada suhu antara 105 – 135 derajat celcius..
- AVTUR – AVTUR
adalah produk turunan minyak bumi yang diperoleh dari destilasi uap minyak
bumi pada suhu antara 150 – 205 derajat celcius.
- Minyak Tanah -
Minyak tanah adalah produk turunan minyak bumi yang diperoleh dari
destilasi uap minyak bumi pada suhu antara 205 - 260 derajat celcius
- Solar – Solar
adalah produk turunan minyak bumi yang diperoleh dari destilasi uap minyak
bumi pada suhu antara 260 – 315 derajat celcius.
- Aspal – Aspal
adalah kerak terbawah dari hasil pemanasan minyak bumi.
Referensi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar