Rabu, 04 November 2015

GEOLOGI PULAU PAPUA

Tugas Geologi Indonesia
GEOLOGI PULAU PAPUA
Tugas ini diajukan untuk memenuhi tugas geologi Indonesia

KELOMPOK V
Ismin
Ahmad Husain
Virga Nabila Lige
Usni Rahmawati
Wa Ode Ilate



Dosen Pengampuh
INTAN NOVIANTARI MANYOE, S.Si., M.T

PRODI S1 PENDIDIKAN GEOGRAFI 
JURUSAN ILMU DAN TEKNIK KEBUMIAN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN PENGTAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
 2015





SUMBER DAYA GEOLOGI PAPUA

a.      Emas

Emas

Proses terbentuknya emas
Mulai dari Miosen Tengah bagian tepi utara Lempeng Australia di New Guinea sangat dipengerahui oleh karakteristik penunjaman dari Lempeng Solomon. Pelelehan sebagian ini mengakibatkan pembentukan Busur Maramuni dan Moon-Utawa yang diperkirakan berusia 18 – 7 Juta Tahun. Busur Vulkanik Moon ini merupakan tempat terjadinya prospek emas sulfida ephitermal dan logam dasar seperti di daerah Apha dan Unigolf, sedangkan Maramuni di utara, Lempeng Samudera Solomon menunjam terus di bawah Busur Melanesia mengakibatkan adanya penciutan ukuran selama Miosen Akhir.



Keterdapatan emas di Papua
Daerah yang terdapat emas di papua adalah mimika.

Kegunaa
1)      Untuk perhiasan
2)      Cincin
3)      Kalung
4)      Anting
5)      Gelang
6)      juga bisa buat medali

TEMBAGA Dan PERAK
                    

Perak                                                    Tembaga


Proses terbentuknya tembaga
Fase kedua magmatisme berupa diorit berkomposisi alkalin terlokalisir dalam Kelompok Kembelangan pada sisi Selatan Patahan Orogenesa Melanesia Derewo yang berumur Miosen Akhir sampai Miosen Awal. Magmatisme termuda dan terpenting berupa instrusi dioritik sampai monzonitik yang dikontrol oleh suatu patahan yang aktif mulai Pliosen Tengah sampai kini. Batuan-Batuan intrusi tersebut menerobos hingga mencapai Kelompok Batugamping New Guinea, dimana endapan porphiri Cu-Au dapat terbentuk seperti Tembagapura dan OK Tedi di Papua Nugini.
Tumbukan Kraton Australia dengan Lempeng Pasifik yang terus berlangsung hingga sekarang menyebabkan deformasi batuan dalam cekungan molase tersebut. Batuan terobosan di Tembagapura berumur 3 juta tahun (McMahon, 1990, data tidak dipublikasikan), sedangkan batuan terbosan OK Tedi berumur Pliosen akhir pada kisaran 2,6 sampai 1,1 juta tahun. Hasil Penelitian yang dilakukan oleh Nabire Bhakti Mining terhadap 5 contoh batuan intrusi di Distrik Komopa menghasilkan umur antara 2,9 juta tahun sampai 3,9 juta tahun. Selama Pliosen (7 atau 1 juta tahun yang lalu) Jalur lipatan papua dipengaruhi oleh tipe magma I suatu tipe magma yang kaya akan komposisi potasium kalk alkali yang menjadi sumber mineralisasi Cu-Au yang bernilai ekonomi di Ersberg dan Ok Tedi. Selama pliosen (3,5 - 2,5 JTL) intrusi pada zona tektonik dispersi di kepala burung terjadi pada bagian pemekaran sepanjang batas graben. Batas graben ini terbentuk sebagai respon dari peningkatan beban tektonik di bagian tepi utara lempeng Australia yang diakibatkan oleh adanya pelenturan dan pengangkatan dari bagian depan cekungan sedimen yang menutupi landasan dari Blok Kemum. Menurut Smith (1990), Sebagai akibat benturan lempeng Australia dan Pasifik adalah terjadinya penerobosan batuan beku dengan komposisi sedang kedalam batuan sedimen diatasnya yang sebelumnya telah mengalami patahan dan perlipatan.
Hasil penerobosan itu selanjutnya mengubah batuan sedimen dan mineralisasi dengan tembaga yang berasosiasi dengan emas dan perak. Tempat tempat konsentrasi cebakan logam yang berkadar tinggi diperkiraakan terdapat pada lajur Pegunungan Tengah Papua mulai dari komplek Tembagapura (Erstberg, Grasberg , DOM, Mata Kucing, dll), Setakwa, Mamoa, Wabu, Komopa Dawagu, Mogo Mogo Obano, Katehawa, Haiura, Kemabu, Magoda, Degedai, Gokodimi, Selatan Dabera, Tiom, Soba-Tagma, Kupai, Etna Paririm Ilaga. Sementara di daerah Kepala Burung terdapat di Aisijur dan Kali Sute. Sementara itu dengan adanya busur kepulauan gunungapi (Awewa Volkanik Group) yang terdiri dari Waigeo Island (F.Rumai) Batanta Islamd (F.Batanta), Utara Kepala Burung (Mandi & Arfak Volc), Yapen Island (Yapen Volc), Wayland Overhrust (Topo Volc), Memungkinkan terdapatnya logam, emas dalam bentuk nugget.

Keterdapatan tembaga di Papua
Penambangan tembaga terdapat di daerah Irian Jaya (Tembagapura).
Kegunaa Tembaga
1)      Kabel
2)      industri konstruksi
3)      pesawat terbang
4)      Kapal laut
5)      Mesin2 pertanian
Kegunaan Perak
1)      Sebagai perhiasan selain emas
2)      Sebagai Investasi
3)      Sebagai ornament dan hiasan
4)      Sebagai peralatan makan
5)      Sebagai penghantar listrik, pengganti kawat tembaga
6)      Sebagai Mata busi
7)      Sebagai bahan baku pembuatan medali
8)      Bahan baku pembuatan uang koin
9)      Antimikroba dan dapat mencegah infeksi dan iritasi











MINYAK BUMI

Minyak Bumi


Proses Terbentuknya
Cekungan Pra-Tersier ini telah terbukti pada beberapa tempat sebagai cekungan dengan potensi minyak dan gas bumi yang sangat besar (Gambar 1). Sebagai contoh, pada Lapangan Tangguh ditemukan cadangan gas sebesar 19 TCFG (IHS, 2008 dalam Satyana, 2013) pada Formasi Roabiba yang berumur Jura Tengah, pada lapangan Abadi ditemukan cadangan gas sebesar 14 TCFG (IHS, 2008 dalam Satyana, 2013), pada Cekungan Bonaparte ditemukan cadangan minyak dan gas pada Formasi Plover yang berumur Jura Tengah, dan pada Papua New Guinea ditemukan cadangan minyak dan gas pada Formasi Toro yang berumur Jura Tengah. Jika ditarik kesamaan umur, formasi batuan yang mengandung minyak dan gas bumi pada Kawasan Timur Indonesia, khususnya Pulau Papua dan Australia Bagian Utara terdapat pada batuan yang berumur Jura Tengah. Hal ini membangkitkan harapan adanya cadangan minyak dan gas bumi yang besar di Timur Indonesia.

Keterdapatan minyak bumi di Papua
1)      Babo, Irian Jaya Barat. Propinsi dengan luas daerah terbesar di Indonesia mempunyai luas daerah 410.660 km2. di Irian Jaya Barat menghasilkan sebanyak 14.811 barrel per hari. Dengan rincian 6568 barrel kondensat + 8243 barrel minyak mentah. Pertambangan perminyakan di Irian Jaya bagian Barat dikelola oleh Pertamina, Petrochina dan British Petroleum. ketiga perusahaan ini mengelola Blok Tangguh, Salawati dan Kepala burung.
2)      Papua – Sorong
3)      Klamano

Kegunaan:
  1. Gas Elpiji – Gas elpiji adalah produk turunan minyak bumi yang diperoleh dari destilasi uap pada suhu kurang dari -40 derajat celcius. Nama elpiji sebetulnya merupaka singkatan dari LPG atau liquified petroleum gas yang berarti gas minyak bumi yang dicairkan.
  2. Bensin - Bensin adalah produk turunan minyak bumi yang diperoleh dari destilasi uap pada suhu antara -1 sampai 180 derajat celcius.
  3. Pelumas - Pelumas adalah produk turunan minyak bumi yang diperoleh dari destilasi uap minyak bumi pada suhu antara 105 – 135 derajat celcius..
  4. AVTUR – AVTUR adalah produk turunan minyak bumi yang diperoleh dari destilasi uap minyak bumi pada suhu antara 150 – 205 derajat celcius.
  5. Minyak Tanah - Minyak tanah adalah produk turunan minyak bumi yang diperoleh dari destilasi uap minyak bumi pada suhu antara 205 - 260 derajat celcius
  6. Solar – Solar adalah produk turunan minyak bumi yang diperoleh dari destilasi uap minyak bumi pada suhu antara 260 – 315 derajat celcius.
  7. Aspal – Aspal adalah kerak terbawah dari hasil pemanasan minyak bumi.


Referensi


Tidak ada komentar:

Posting Komentar