Tugas geologi indonesia
SUMBER DAYA
GEOLOGI PULAU SULAWESI
Oleh :
Kelompok V
Firga Nabila Lige
Wa Ode Ila T
Ahmad Husain
Usni Rahmawati
Ismin
Dosen
Pembimbing :
Intan Noviantari Manyoe, S.si, M.T
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
GORONTALO
2015
SUMBER DAYA GEOLOGI SULAWESI
Sumber Daya Geologi
Indonesia
1.
Batu
Bara
Batubara
Proses terbentuknya batu Bara
Batu bara ini terbentuk dari endapan gambut pada
iklim purba sekitar khatulistiwa yang mirip dengan kondisi kini. Beberapa
diantaranya tegolong kubah gambut yang terbentuk di atas muka air tanah
rata-rata pada iklim basah sepanjang tahun. Dengan kata lain, kubah gambut ini
terbentuk pada kondisi dimana mineral-mineral anorganik yang terbawa air dapat
masuk ke dalam sistem dan membentuk lapisan batu bara yang berkadar abu dan
sulfur rendah dan menebal secara lokal. Hal ini sangat umum dijumpai pada batu
bara Miosen. Sebaliknya, endapan batu bara Eosen umumnya lebih tipis, berkadar
abu dan sulfur tinggi
Keterdapatan
batu bara di Sulawesi
Batu bara
terdapat di Sulawesi khususnya di daerah massenrengpulu kecamatan lamuru kabupaten
Bone, provinsi Sulawesi selatan.
Lokasi bahan galian di desa Ensa, Tomata, Kecamatan Mori Atas, Kabupaten
Morowali dengan tebal lapisan 0,3 – 1,0 meter, jenis gambut (peat), lignit dan
brown coal; desa sekitar Toaya dan Tamarenja Kecamatan Sindue Kabupaten Dongga
la (Anonim. 2010. Sulawesi Tengah (Central Sulawesi). Palu: Pemerintah Sulawesi
Tengah).
Kegunaan batu bara
Batu baru dapat
digunakan sebagai sumber energi/bahan
bakar.
2.
Emas
Emas
Proses terbentuknya emas
Emas terbentuk dari proses magmatisme atau
pengkonsentrasian di permukaan. Beberapa endapan terbentuk karena proses
metasomatisme kontak dan larutan hidrotermal, sedangkan pengkonsentrasian
secara mekanis menghasilkan endapan letakan (placer). Genesa emas dikatagorikan
menjadi dua yaitu endapan primer dan endapan plaser.
Keterdapan emas di sulawesi
Keberadaan
emas terdapat di sulawesi khususnya di kecamatan Lore Utara Kabupaten Poso
Kegunaan emas
a) Sebagai
sumber logam emas dipakai seagai cadangan moneter
b) membuat perhiasan
c) Sebagai
bahan kedokteran dan industri kimia
d) Membuat
insrumen- instrumen saintifik dan lempengan elektroda
e) Dapatdigunakan
sebagai cadangan devisa
3.
Marmer
Marmer
Proses terbentuknya marmer di daerah sulawesi
Secara
sederhana proses pembentukan batu
marmer terjadi karena proses dari alam. Batu
marmer yang terbentuk berupa bongkahan
batu yang sangat besar dan biasanya
terdapat pada daerah pegunungan batu
kapur. Pada awalnya proses pengolahan batu marmer
hanya melalui proses pemotongan, namun
saat ini proses pengolahan batu marmer
tidak hanya melalui proses pemotongan,
tetapi sudah mulai berkembang sampai
proses pemolesan atau penghalusan dan
finishing.
Daerah
keterdapatan marmer
Marmer terdapat
di daerah prospek panas bumi yang terletak di desa Masaingi, Kecamatan Sindue,
Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah
Kegunaan
Kegunaan Batu
Marmer dapat digunakan di rumah untuk perabotan, komponen komponen bangunan
seperti lantai, meja, kamar mandi, jendela. Selain itu Marmer juga dapat
digunakan untuk bahan baku pembuatan Piala , Patung, prasasti , papan nama
,vandel
4.
Besi
|
Besi
Keterdapatan
Yang terletak di desa Masaingi,
Kecamatan Sindue, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah
Kegunaan
Kegunaan besi salah satunya adalah untuk membuat
baja.
5.
Minyak
bumi dan gas
Proses
terbentuknya
Berasal dari
bahan-bahan organik dalam endapan sedimen laut yang mengalami perubahan dan
pemisahan serta migrasi dari tempat asalnya karena pengaruh tekanan dan
temperatur yang tinggi dan dalam waktu yang lama.
Daerah
keterdapatan
Terdapat di desa Toili, Kecamatan Batui, Kabupaten
Banggai. Propinsi Palu Sulawesi Tengah. (Anonim. 2010. Sulawesi Tengah (Central
Sulawesi). Palu: Pemerintah Sulawesi Tengah).
Kegunaan
Minyak dan gas bumi dapat digunakan sebagai sumber
energi/bahan bakar
Gambar tembaga (Cu)
Proses terbentuknya
Kita urut dari
kawasan tambangnya ya. Tembaga (Cuprum, Cu) itu jenis mineral (logam) yang
berada di atau bercampur dengan tanah. Jadi, tahap pertamanya adalah menemukan
kawasan yang mengandung Cu. Tanah yang mengandung Cu itu kemudian digali dan
dipisahkan. Yang diambil dari pemisahan itu disebut bijih.
Bijih Cu
biasanya membentuk senyawa oksida, sulfida dan karbonat. Bijih bisa juga
membentuk pirit tembaga (CuFeS2), Cu galena (Cu2S), kuprit (Cu2O), malasit
[Cu(OH)2.CuCO3], dan azurit [Cu(OH) 2.2CuCO3]. Yang paling banyak ditemukan di
alam adalah bijih tembaga-besi sulfida(CuFeS2), merupakan campuran besi sulfida
dan tembaga sulfida.
Keterdapatan
Terdapat di sulawesi selatan
Kegunaan
a) Sebagai
bahan untuk kabel listrik dan kumparan dinamo
b) Sebagai bahan penahan untuk bangunan dan
beberapa bagian dari kapal
c) Serbuk tembaga digunakan sebagai katalisator
untuk mengoksidasi methanol menjadi metanal.
d) Digunakan untuk menambah kekuatan dan
kekerasan mata uang dan perkakas – perkakas yang terbuat dari emas dan perak.
e) Dalam
industri, tembaga banyak digunakan dalam industri cat, industri fungisida serta
dapat digunakan sebagai katalis, baterai elektroda, sebagai pencegah
pertumbuhan lumut, turunan senyawa – senyawa karbonat banyak digunakan sebagai
pigmen dan pewarna kuningan.
7.
Nikel
Nikel
Proses terbentuknya
Nikel biasanya terbentuk
bersama-sama dengan kromit dan platina dalam batuan ultrabasa seperti
peridotit, baik termetamorfkan ataupun tidak. Terdapat dua jenis endapan nikel
yang bersifat komersil, yaitu: sebagai hasil konsentrasi residual silika dan
pada proses pelapukan batuan beku ultrabasa serta sebagai endapan nikel-tembaga
sulfida, yang biasanya berasosiasi dengan pirit, pirotit, dan kalkopirit.
Keterdapatan
Terdapat di kecamatan Petasia, Bungku Tengah, Bungku
Selatan Kabupaten Morowali dengan luas wilayah tambang 36.653 Ha (Anonim. 2010.
Sulawesi Tengah (Central Sulawesi). Palu: Pemerintah Sulawesi Tengah).
Kegunaan
Laterit nikel dapat digunakan untuk pembuatan logam
campuran (kuningan, perunggu, dll), industri perlistrikan, alat-alat
transfortasi, pembuatan plat-plat nikel.
Referesi
(Anonim.
2010. Sulawesi Tengah (Central Sulawesi).diakses tanggal 01/11 mingggu -2015
Sukandarrumidi, 2009. Geologi
mineral logam. Gadjahmada University Press, Yogyakarta.diakses 01/11 Gorontalo
minggu 2015
Suprapto, Sabtanto Joko.,2008,.
Pertambangan Tembaga di Indonesia : Raksasa Grasberg dan Batu Hijau, Warta
Geologi volume 3 no.3 September 2008 hal 6-13.http diakses hari minggu tanggal
01/11-2015.
Mahler, Armando .2008, Dari
Grasberg sampai Amamapare. Gramedia diakses hari minggu tanggal 01/ 11-2015.
Sukandarrumidi,
2009. Geologi mineral logam. Gadjahmada
University Press, Yogyakarta
Suprapto, Sabtanto Joko.,2008,.
Pertambangan Tembaga di Indonesia : Raksasa Grasberg dan Batu Hijau, Warta
Geologi volume 3 no.3 September 2008 hal 6-13.Ba
Mahler,
Armando .2008, Dari Grasberg sampai Amamapare. Gramedia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar