Tugas Geologi Indonesia
GEOLOGI PULAU MALUKU
Tugas ini diajukan untuk memenuhi tugas geologi Indonesia
KELOMPOK
V
Ismin
Ahmad Husain
Virga Nabila Lige
Usni Rahmawati
Wa Ode Ilate
Dosen Pengampuh
INTAN NOVIANTARI MANYOE, S.Si., M.T
PRODI S1 PENDIDIKAN GEOGRAFI
JURUSAN ILMU DAN TEKNIK KEBUMIAN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN PENGTAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2015
SUMBER DAYA GEOLOGI MALUKU
a.
Nikel, Kobal
Proses
terbentuknya nikel
Nikel biasanya
terbentuk bersama-sama dengan kromit dan platina dalam batuan ultrabasa seperti
peridotit, baik termetamorfkan ataupun tidak. Terdapat dua jenis endapan nikel
yang bersifat komersil, yaitu: sebagai hasil konsentrasi residual silika dan
pada proses pelapukan batuan beku ultrabasa serta sebagai endapan nikel-tembaga
sulfida, yang biasanya berasosiasi dengan pirit, pirotit, dan kalkopirit.
Keterdapatan
nikel dan kobal di Maluku
Potensi nikel yang sudah diketahui
kurang lebih 220.000.000 ton, tersebar di beberapa lokasi yaitu Tanjung Buli,
Pulau Gee, Pulau Pakal, Pulau Gebe, Pulau Obi dan Teluk Weda. Di antara lokasi
tersebut yang sudah ditambang adalah Pulau Gebe dan Pulau Gag. Yang siap
tambang adalah Tanjung Buli, Pulau Gee dan Pulau PakaI.
Daerah lain yang mempunyai indikasi
endapan nikel yang belum diketahui potensinya adalah Dodaga, Romonli, Gunung
GunduL, Marnopo, Manitinting yang semuanya terdapat di Halmahera. Nilai tambah
dari endapan laterit nikel ini adalah mengandung logam kobal dengan kadar
0,09-0,11% Co.
Kegunaan
1) Sebagai bahan campuran dalam pembuatan stainless steel
Berikut ini
beberapa benda dan hasil produksi dari stainless steel yang akrab dalam
kehidupan kita sehari – hari :
a. Peralatan
makan, seperti sendok, garpu dan sumpit
b.
Pembuatan knalpot motor dan mobil
c.
Rantai jam tangan
d.
Besi – besi pada konstruksi bangunan
e.
Peralatan sanitasi, seperti kran air
dan shower.
2) Campuran pada besi baja
Berikut ini
beberapa aplikasi dari besi baja dalam kehidupan sehari – hari
a.
Sebagai pembuatan konstruksi
jembatan, jalan laying, dan gedung
b.
Sebagai rel kereta
3) Pembuatan koin
4) Aplikasi nikel dalam dunia otomotif dan variasi
5) Bahan baku pembuatan monel.
6) Kawat
7)
Melapisi
senjata
8) Menjadi katalis
9) Plating
10) Baterai isi ulang
b.
Emas, Perak
Proses
terbentuknya emas, perak
Mineralisasi emas dengan logam
ikutannya berupa perak merupakan mineralisasi logam mulia tipe epitermal berupa
urat yang terdapat pada batuan vulkanik bersifat asam sedang dan vulkaniklastik
berumur Plio-Pleistosin. Endapan ini merupakan temuan dari hasil eksplorasi
yang dilakukan oleh PT. Nusa Halmahera Minerals Dari studi kelayakan yang
dilakukan tahun 1998 diperoleh cadangan sebesar 1.400.000 ton dengan kadar 18
g/t Au. Selain itu ditemukan pula daerah prospek lainnya yaitu di Ruwait dan
Togurachi.
Keterdapatan
emas, perak di Maluku
Dari beberapa lokasi endapan logam
emas dan perak yang paling potensial saat ini terdapat di Gosowong, Halmahera
Tengah. Endapan emas yang prospek lainnya di luar Pulau Halmahera terdapat di
Pulau Obi.
Kegunaan
Berikut ini adalah
manfaat emas dalam kehidupan manusia:
1.
Perhiasan
2.
Kesehatan Gigi
3.
Perlengkapan Pesawat Ruang
Angkasa
4.
Produksi Perangkat
Elektronik
5.
Bahan Membuat Penghargaan
6.
Emas untuk Investasi
7.
Menjaga Kesehatan
8. Terapi Kecantikan
Manfaat perak
untuk kehidupan manusia.
1.
Perhiasan
2.
Kerajinan
3.
Perak dalam Dunia Medis
4.
Produksi Medali
c.
Tembaga
Proses
terbentuknya tembaga
Endapan bahan galian yang prospektif
ditemukan di Kaputusan, Sesepa, Obilatu dan Dodaga. Dari keempat daerah
tersebut yang sudah diketahui potensinya adalah daerah Kaputusan, yaitu berupa
endapan tembaga dengan logam ikutannya emas mempunyai tipe porfiri.
Mineralisasi terdapat pada batuan tonalit yang mengintrusi batuan
vulkanik-andesitik dengan mineralisasi terkonsentrasi pada ubahan potas. Temuan
ini diperoleh hasil kerja sama eksplorasi antara Direktorat Sumber daya Mineral
dengan Pemerintah Jerman tahun 1986. Potensi sumber dayanya diperkirakan
sebesar 70.000.000 ton dengan kadar 0,3 % Cu.
Hasil eksplorasi yang dilakukan oleh
BHP dan PT. Indoniuro Kencana tahun 1977, telah menemukan daerah prospek
endapan tembaga di Sesepe dan Obilav. Di Sesepe endapan tembaga hadir sebagai
endapan sekunder dalam batuan breksi andesitik. Mineral tembaga berupa malakit,
krisokola dan native-Cu. Kandungan terbaik ditemukan dalam paritan sepanjang
174 m dengan rata-rata 0,64% Cu dan 25 m dengan rata-rata 1,51 % Cu.
Endapan tembaga di Obilatu terdapat
dalam stock diorit dan tonalit, yang menerobos batuan sedimen dan basal.
Beberapa urat kwarsa dan urat halus dijumpai pada batuan diorit dan
metasedimen. Diduga mineralisasi berasosiasi dengan tipe skarn, Contoh dengan
kadar terbaik diambil dari batu lempung hornfblsik dengan kadar 0,2% Cu,
sedangkan pada urat kwarsa kadarnya 0,7% Cu.
Keterdapatan
tembaga di Maluku
Di daerah Dodaga endapan tembaga
ditemukan dalam batuan breksi gunung api. Mineralisasi berupa kalkopirit,
magnetic dan pirit mengisi rekahan dalam batuan breksi gunung api. Indikasi
mineralisasi tembaga dijumpal di Lolada, Payahe, Bibinoi, Raroang, Sayoang,
Pigaraja dan Morotai Barat.
Kegunaan
1) Kabel
2) industri
konstruksi
3) pesawat
terbang
4) Kapal
laut
5) Mesin2
pertanian
d. Kromit
Proses
terbentuknya kromit
Endapan kromit merupakan endapan
alluvial pantai berupa pasir hitam dan tanah laterit. Endapan ini terbentuk
akibat dari proses desintegrasi fragmen dari konglomerat berupa batuan beku
ultrabasa (peridotit, harzburgite) yang mengalami pelapukan kemudian
tertransportasi oleh media air, baik oleh aliran sungai maupun arus gelombang
laut sepanjang pantai sehingga membentuk endapaan alluvial
pantai.
Di alam komposisi mineral kromit sangat
bervariasi karena terdapat gangue mineral berupa magnesium dan alumunium,
dimana gangue mineral tersebut dapat mengganti unsur besi (Fe) dan Crom (Cr)
pada kristal FeO.Cr2O3 yang merupakan rumus kimia dari endapan kromit.
Keterdapatan
kromit di Maluku
Kromit primer yang masih merupakan
indikasi ditemukan di Tanjung Buli dan Dodaga. Di daerah Tanjung Buli mineral
kromit terdapat dalam bentuk nodular pada batuan dunit. Kandungan kromit yang
pernah dianalisis adalah 26-50 % Cr.
Kegunaan
Manfaat : Karena kromit adalah
mineral dengan sifat fisik logam, maka manfaatnya sangat erat di hubungan
perkembangan industri yaitu seperti, rekayasa pesawat terbang, ruang angkasa, serta untuk
kemiliteran. Komponen refaktori, bahan cat, dan
sebagai biji krom utama.
2. SUMBER DAYA ENERGI
a. Batu Bara
Proses
terbentuknya batu bara
Menurut
World Coal Institute (2009), batubara adalah sisa tumbuhan dari jaman
prasejarah yang berubah bentuk yang awalnya berakumulasi di rawa dan lahan
gambut. Batubara berasal dari tumbuh-tumbuhan yang mengalami proses pembentukan
batubara melalui dua tahap, yaitu tahap biokimia (penggambutan/peatification)
dan tahap geokimia (pembatubaraan/coalification).
Keterdapatan
batu bara di Maluku
Sejumlah kecil batu bara diketemukan
di Pulau Halmahera dan Bacon. Llapisan batu bara di daerah tersebut tipis,
mengandung sulfur yang tinggi dan terdapat dalam formasi batuan yang didominasi
sedimen marin. Suatu usaha penambangan batu bara pernah dilakukan di Pulau
Bacan pada tahun 1854, namun penyebab berhentinya usaha tersebut serta
rinciannya tidak pernah dilaporkan. Secara geologis, kecil kemungkinan
terdapatnya batu bara yang mempunyai nilai ekonomis.
Kegunaan
Batu bara biasa dimanfaatkan dalam
berbagai bidang kehidupan manusia, seperti :
1)
Pembangkit listrik
2) Industri
besi dan baja
3) Pemanas
ruangan
4) Bahan
bakar pembuatan semen
5) Cetakan
pasir (Molding sand)
6) Pupuk
7) Pabrik
kertas
8) Industri
kimia
9)
Farmasi
b. Minyak dan Gas Bumi
Proses
terbentuknya minyak dan gas bumi
Potensi hidrokarbon di Maluku bagian
utara diketahui dari kondisi tektonik, dalam hal ini keberadaan cekungan-cekungan
laut dalam, stratigrafi (litologi) dan dijumpainya rembesan-rembesan minyak
(oil seep). Terdapat 5 (lima) cekungan laut dalam di Maluku Uara yang
memunculkan optimisme adanya kandungan minyak dan gas Bumi.
i. Cekungan
Obi Utara dan Cekungan Obi Selatan
Kedua
cekungan ini berbentuk memanjang dengan kedalaman lebih dari 1.000 meter,
Cekungan Obi Utara berarah utara-selatan, di bagian barat dibatasi oleh
patahan-patahan naik dari jalur tumbukan di Laut Maluku. Sedangkan Cekungan Obi
Selatan berarah timur-barat dan dibatasi oleh Pulau Obi di bagian barat. Kedua
cekungan ini di isi oleh material-material vulkanik dan vulkanik klastik serta
kemungkinan batu gamping.
ii. Cekungan
Halmahera Utara dan Cekungan Halmahera Selatan
Kedua
cekungan ini merupakan cekungan busur belakang yang terbentuk pada Zaman
Neogen, yang didasari oleh batuan ofiolit, batuan busur gunung api serta batuan
sedimen. Ketebalan lapisan-lapisan sedimen cekungan ini lebih dari 2.000 meter.
Benfuk cekungan menyerupai jajaran genjang, sedangkan ukuran Cekungan Halmahera
Selatan lebih besar dua kali dari Cekungan Halmahera Uara.
Tipe
litologi kedua cekungan tersebut dipengaruhi oleh batuan-batuan ofiolit clan
melange yang berasal dari lengan timur Halmahera dan batuan-batuan vulkanik
dari lengan barat Halmahera. Data seismik menunjukkan bagian atas kemungkinan
tersusun oleh batuan karbonat terumbu paparan Mio-Pliosen dengan fasies yang
bervariasi.
iii. Cekungan
Halmahera Timur
Cekungan ini
terisi oleh batuan-batuan ultrabasa dan batu gamping tersier, batu pasir dan
serpih. Data seismik memperllhatkan pula keberadaan batuan karbonat MioPliosen
dan batuan klastik berbutir halus berumur Plio-Kuarter. Sedimen-sedimen
tersebut dipengaruhi oleh kompresi tektonik yang ditunjukkan oleh struktur
antiklin asimetri.
Keterdapatan
minyak dan gas bumi di Maluku
Menurut Pertamina tahun 1993,
cekungan dan sumber daya gas di Maluku Utara memperlihatkan bahwa perkiraan
sumber daya gas di daerah ini yang terdapat pada cekungan-cekungan Obi Utara,
Obi Selatan, Halmahera Selatan, Halmahera Utara dan Halmahera Timur adalah
kurang dari 3 trilyun kaki kubik (TCF). Sementara menurut IAGI tahun 1985,
sumber daya minyak dan gas bumi diperkirakan masing-masing 0,1780 juta barel
dan 0,2016 TSCF (Tabel 3).
Kegunaan
- Gas Elpiji – Gas
elpiji adalah produk turunan minyak bumi yang diperoleh dari destilasi uap
pada suhu kurang dari -40 derajat celcius. Nama elpiji sebetulnya merupaka
singkatan dari LPG atau liquified petroleum gas yang berarti gas minyak
bumi yang dicairkan.
- Bensin -
Bensin adalah produk turunan minyak bumi yang diperoleh dari destilasi uap
pada suhu antara -1 sampai 180 derajat celcius.
- Pelumas -
Pelumas adalah produk turunan minyak bumi yang diperoleh dari destilasi
uap minyak bumi pada suhu antara 105 – 135 derajat celcius..
- AVTUR – AVTUR
adalah produk turunan minyak bumi yang diperoleh dari destilasi uap minyak
bumi pada suhu antara 150 – 205 derajat celcius.
- Minyak Tanah -
Minyak tanah adalah produk turunan minyak bumi yang diperoleh dari
destilasi uap minyak bumi pada suhu antara 205 - 260 derajat celcius
- Solar – Solar
adalah produk turunan minyak bumi yang diperoleh dari destilasi uap minyak
bumi pada suhu antara 260 – 315 derajat celcius.
- Aspal – Aspal
adalah kerak terbawah dari hasil pemanasan minyak bumi.
c. Panas Bumi
Proses
terbentuknya panas bumi
Sistem panas bumi berhubungan dengan
gunung api aktif yang berada di sekelilingnya. Penyebaran lokasi panas bumi di
Maluku Utara terdapat di sekitar rangkaian gunung api aktif Ternate-Halmahera,
dalam depresi tektonik gunung api yang berumur kwarter.
Penyelidikan geosain pendahuluan
sudah dilakukan di daerah panas bumi Jailolo dap Tonga. Pada daerah Jailolo,
jenis kenampakan panas bumi yang muncul ke permukaan berbentuk air panas tipe
sulfat-klorida dan karbonat, tanah panas dengan suhu sekitar 45-97°C serta
alterasi hidrotermal bersumber dari sistem panas bumi yang berhubungan dengan
pasca aktivitas vulkanik Jailolo (Kawah Idamdehe). Luas daerah sebarannya
mencapai 75 km2 meliputi bentuk kaldera Toada (vulkanik purba) dengan jumlah
aliran panas kepermukaan 3 MW. Daerah pembentukan panas bumi cukup prospek
seluas 4 km2 pada bagian barat tubule Gunung Jailolo. Suhu fluida panas bumi
mencapai 180 C terperangkap sekitar 1 km di kedalaman, pada zona permeabilitas
sekunder yaitu batuan kalstik vulkanik tua berumur kwarter. Sedangkan
retakan-retakan pada tubuh batuan vulkanik purba berfungsi sebagai zona
permeabilitas primer. Potensi sumber daya panas bumi tersimpan pada reservioar,
yaitu sekitar 10-20 MW.
Daerah panas bumi Tonga terletak di
Pulau Bacon. Jenis kenampakan panas bumi yang muncul ke permukaan berupa
lapangan air panas tipe klorida-bikarbonat di Wayauwa dan Indari serta lapangan
fumarol di Tonga. Suhu permukaan air panas antara 50-60°C, suhu permukaan
fumarol dan tanah panas sekitar 86-102°C. Pemunculan fumarol dan tanah panas di
Tonga melalui retak-retakan batuan vulkanik dan berasosiasi dengan kubah lava
yang membentuk Pulau Gandaha. Karakteristik daerah gejala panas bumi Tonga
termasuk tipe vulkanik yang memungkinkan terbentuknya panas bumi berpotensi.
Keterdapatan
panas bumi di Maluku
Manifestasi papas bumi yang muncul
ke permukaan berupa air panas tipe sulfatklorida dan karbonat, tanah panas
serta alterasi hidrotermal. Penyebaran lokasi panas bumi di daerah Maluku Utara
meliputi daerah Makian, Tidore, Jailolo, Ibu, Galela dan Bacon.
Kegunaan
Sebelum
abad keduapuluh, fluida panas bumi (geothermal) hanya digunakan untuk mandi,
mencuci dan memasak. Dewasa ini pemanfaatan fluida panas bumi sangat beraneka
ragam, baik untuk pembangkit listrik maupun untuk keperluan lainnya di sektor
non-listrik, yaitu untuk pemanas ruangan, rumah kaca, tanah pertanian,
pengering hasil pertanian dan peternakan, pengering kayu dll.
Pemanfaatan
energi panas bumi secara umum dapat dibagi menjadi 2 jenis yaitu pemanfaatan
tidak langsung dan pemanfaatan langsung. Pemanfaatan tidak langsung yaitu
memanfaatkan energi panas bumi untuk pembangkit listrik. Sedangkan pemanfaatan
langsung yaitu memanfaatkan secara langsung panas yang terkandung pada fluida
panas bumi untuk berbagai keperluan.
Fluida
panas bumi yang telah dikeluarkan ke permukaan bumi mengandung energi panas
yang akan dimanfaatkan untuk menghasilkan energi listrik. Hal ini dimungkinkan
oleh suatu sistem konversi energi fluida panas bumi (geothermal power cycle)
yang mengubah energi panas dari fluida menjadi energi listrik.
Referensi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar